Tampilkan postingan dengan label Trick HP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Trick HP. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Januari 2012


NOKIA SL3 SIMLOCK CORRUPT REPAIR

Feature : 
  • Repair SIMLOCK Corrupt Nokia 5130XM (RM-495)
  • Repair SIMLOCK Corrupt Nokia 2700C (RM-561)
  • Repair SIMLOCK Corrupt Nokia 2730C (RM-578, RM-579)
  • Standalone
  • Interface using UFS, JAF, or ATF
  • FREE !!!
DOWNLOAD LINK

Selasa, 24 Januari 2012

Cara Mudah Cek Nomor HP

Cara Mudah Cek Nomor HP - Banyak pengguna telepon genggam yang tidak tau berapa nomor Handphonenya sendiri. Meskipun trik ini bisa dikatakan trik yang paling disepelakan, justru trik ini adalah trik yang paling penting bagi pengguna telepon genggam. Karena, untuk mengisi pulsa kita juga harus tau berapa nomor HP kita sendiri. Meskipun ada juga pulsa yang berbentuk voucer. Buat yang lagi cari trik Cara Mudah Cek Nomor HP admin akan bagikan trik mudah nya.

Cara Mudah Cek Nomor HP !
Operator Telkomsel Ketik *808*123*22*1*1*# lalu tekan Ok/Yes
Operator XL Ketik *123*22*1*1*# lalu tekan Ok/Yes
Operator Indosat *777*8# lalu tekan Ok/Yes
Operator Axis Ketik *2# lalu tekan Ok/Yes
Operator Tri Ketik *998# lalu tekan Ok/Yes

Untuk perdana FLEXI, ESIA, StarOne, SMART dan FREN
Pasang simcard di ponsel Nokia, lalu ketik : *3001#kode pengaman# .
Contoh : *3001#12345# Lalu tunggu sampai keluar Menu,
pilih NAM1 kemudian geser kebawah pilih “Own number (MDN)“.

Selamat MencobaTerbitkan Entri

Sabtu, 03 Desember 2011

Fungsi dan Gejala Kerusakan Komponen Ponsel

1. SOFTWARE Fungsi : Untuk melakukan Kontrol perangkat keras dan menjalankan perangkat lunak
  • Mati total
  • UPP Bad Respon 02 
  • Error data 2 ( Tornado ) 
  • Contact retailer / contact service 
  • Phone restic ( cek IMEI ????? ) 
2. IC Flash Fungsi :Komponen ini sebagai media penyimpanan data pada ponsel yang tidak permanen dalam kata lain dapat diubah atau ditambah dengan data-data yang berada pada komputer. Alat ini sama fungsinya dengan harddisk pada komputer. Trouble Shooting

  • Restart 
  • Tiba-tiba Ponsel mati sendiri 
  • Contact Service 
  • LCD blank 
  • Mati total 
  • Salah satu data hilang dari menu 
3. EEPROM (Electrically Erase Programable Read Only Memory) Fungsi :Sebagai tempat penyimpanan data pada ponsel yang dirancang tidak tergantung dengan adanya arus listrik dari ponsel tersebut, karena sudah ada battery khusus atau arus listrik yang telah dimilikinya, biasanya komponen ini menyimpan data pabrik seperti IMEI1, IMEI2, Security Code, Versi program dan tanggal pembuatan. Namun untuk ponsel merk Nokia keluaran terbaru data yang terdapat pada komponen ini tidak dapat diubah. Trouble Shooting
  • Mati total (software ) 
4. MCU (Master Control Unit) Fungsi :Data yang ada di dalam ponsel yang terletak berada pada IC Audio, data ini bersifat permanen atau sudah dari pabrik, seperti : versi program ponsel, IMEI, tahun pembuatan, dan phone code. Trouble Shooting
  • Mati total ( software ) 
5. IC RAM Fungsi :Komponen ini pada dasarnya merupakan tempat penyimpanan data juga, tapi sifatnya hanya sementara, karena komponen ini cara kerjanya tergantung pada arus listrik yang terdapat dalam komponen tersebut. Jika ponsel dimatikan maka secara langsung data yang terdapat dalam komponen tersebut akan hilang dengan sendirinya. Komponen ini sangat berkaitan erat dengan aktifitas CPU. Semakin besar kapasitas dari RAM maka akan baik Dula kinerja dari CPU, tetapi jika RAM mengalami kerusakan maka CPU tidak bisa bekerja.

6. IC Charging Fungsi :Komponen ini akan bekerja secara otomatis pada saat pengisian yang bekerja hanya untuk mengisi tegangan battery yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Pengontrol. Trouble Shooting
  • No charging 
  • Batrei Cepat habis
7. IC UI Fungsi :Sebagai pengontrol data yang diperintahkan oleh IC CPU padaVibrator,Buzzer, Led dan bersifat sebagai saklar otomatis dalam ponsel. Trouble Shooting
  • Mati total 
  • Tidak ada getar 
  • Dering mati 
  • Led mati 
8. IC PA Fungsi :Sebagai pengontrol tegangan sinyal TX serta penguat akhir sinyal yang akan dipancarkan melalui komponen switch antena yang terdapat pada ponsel. Trouble Shooting
  • Sinyal keluar kemudian hilang 
  • Tidak transmit 
  • Mencari jaringan 
  • Nyedot batre 
  • Mati Total
9. IC RF (HAGAR) Fungsi :Sebagai pengontrol sinyal RX (masuk) dan TX (keluar), agar setiap bagian dapat bekerja dengan baik. Komponen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: IF, Mixer, Osilator, Detektor, Enkoder, Dekoder, AFC, Tone Frequency dan Squelch. Trouble Shooting
  • Mencari jaringan 
  • Keluar salah satu jaringan 
  • Mati Total
  • Restart 
  • Blank Putih pada LCD 
10. IC VCO (Voltage Control Oscilator) Fungsi :Sebagai osilator/pembangkit frekuensi yang akan dikirim melalui bagian TX (pemancaran) dan frekuensi yang masuk melalui bagian RX (penerimaan) agar tetap sama dengan yang dipancarkan. Disamping itu piranti ini juga berfungsi sebagai pengatur tegangan pulsa dari RF Signal Processor. Trouble Shooting
  • Hanya salah satu kartu yang bias digunakan 
  • Mencari jaringan ( serching ) Sinyal keluar kemudian hilang 
11. LCD (Liquid Crystal Display) Fungsi :Sebagai alat yang akan menampilkan semua aktifitas dan ponsel, sebagai media komunikasi baca dan tulis pada ponsel. Trouble Shooting
  • Blank 
  • Tulisan terbalik/berantakan 
  • Pecah 
12. Keypad Fungsi :Sebagai peralatan input yang memberikan perintah data kepada CPU ponsel untuk diproses dan akan dikirimkan kepada komponen lain yang berkaitan dalam ponsel. Trouble Shooting
  • Blank 
  • Tulisan terbalik/berantakan 
  • Pecah 
13. Battery Fungsi :sebagai sumber arus listrik yang diperlukan untuk memberikan arus listrik pada ponsel. Battery untuk ponsel ada beberapa macam, yaitu Nickel-Metal Hydrate (NiMH), Lithium-Ion (LiON), dan Lithium-PolyI RI- (LiPoly) Trouble Shooting
  • Ngedrop 
  • Pada saat melakukan panggilan, hp langsung mati 
  • Lampu LCD berkedip kedip 
  • Charging gagal
Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Perkembangan Blog InI

Pengenalan Perlengkapan alat-alat Servis Ponsel dan Fungsinya

Seperti yang kita ketahui bersama Ponsel terdiri dari dua bagian yang tidak dapat dipisahkan yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang tata cara teknis memperbaiki Ponsel baik software maupun hardware, pertama kita kenalan dulu dengan perangkat servis yang akan di gunakan.

Langsung saja sebenarnya apa saja sih perlengkapan yang dibutuhkan untuk bisa menjadi teknisi Ponsel. Mungkin artikel ini bisa membantu anda, antara lain:

A. Power Supply
Sebagai sumber daya saat bagian Ponsel diperbaiki, secara logika power supply dijadikan pengganti battery Ponsel anda dan sebagai pengatur arus listrik yang masuk dari ponsel anda.

 Fitur yang sebaiknya ada:

  • Voltage dapat dilihat dengan mudah melalui design Dual Digital Display. 
  • Dengan system Multi-Functional Telecom Power Supply. 
  • Dengan Highly Sensitive Electronic Protection untuk melindungi PCB dari kerusakan yang fatal. 
  • Dengan Continuous Adjustablility agar lebih voltage output lebih stabil. 


B. Digital Multimeter
Sebagai alat ukur. Sebaiknya anda menggunakan multimeter yang tampilannya sudah digital karena pengukuran komponen dan test pada suatu test poin sudah menunjukkan presisi / posisi detail angka yang mendetail.

C. BGA Multifunctional Repair Platform
Sebagai pencetak komponen-komponen IC,SMD,BGA secara lebih akurat. Penyolderan pada cetakan menggunakan pasta timah. Fitur yang sebaiknya ada:

  • Untuk solder dan pengetesan platform SMD, PCB 
  • Design dengan Anti Listrik Statik 
  • Design untuk Ground connection 
  • Modul posisi BGA secara magnetik 
  • Model referensi chip yang bervariasi 


D. Welding Remover
Untuk mencopot atau menyolder IC dengan aliran udara panas dari heater yang dikeluarkan oleh blower.
Fitur yang sebaiknya ada:

  • Bahan atau elemen material yang mendukung sehingga lebih awet. 
  • Air flow dan temperatur yang cocok proses soldering dan unsoldering SMD seperti : SOIC, CHIP, QFP, PLCC, IC, BGA, dll. 
  • Menggunakan design Anti-Static 
  • Air Flow Rate : 0,3 - 24 L/min 
  • Heat Element : 50 Watt Metal Heater 
  • Hot Air Temperature Range : 100 C - 480 C 


E. High Precision Thermostat Soldering Station
Fungsi hampir sama dengan welding remover. Untuk mencopot atau menyolder IC dengan aliran udara panas dari heater yang dikeluarkan oleh blower. Fitur yang sebaiknya ada:

  • Dengan bahan elemen material "Anti-Hot Technology" & "Low Power" sehingga alat ini menjadi lebih tahan lama. 
  • Dengan cahaya lampu khusus yang tidak melelahkan mata Anda. 
  • Dengan "Variable and Adjustable Heat Control" yang berfungsi untuk mengontrol temperatur yang dapat di lock, agar panas selalu stabil. 
  • Heating Element : Ceramic Heater 
  • Temperature Range : 200 ~ 480 C 
  • Temperature Stability : ± 1 C (no load) 
  • Tip to Ground Resistance : di bawah 2Ω 
  • Tip to Ground Potential : di bawah 2mV 


F. Intelligent Frequency Counter
Untuk mengontrol Frequency Counter termasuk Measure Frequency, Measure Period, Check Crystal, Calculation Function yang khusus didesign untuk perbaikan ponsel. Fitur yang sebaiknya ada:

  • Tampilan secara digital atau LCD 
  • Akurasi penghitungan yang bagus 
  • Dengan Microcomputer Control yang menggunakan Light Touch Keyboard dan Key Sound Function 
  • Termasuk Special Test Probe. Dapat menunjukkan Frequency Voltage Peak Value dan Power Value 


G. Ultrasonic Cleaning Machine Sel
Fungsi untuk membersihkan PCB pada Ponsel lebih cepat dan aman. Cara ini lebih efektif daripada menggunakkan sikat pembersih, merendam dalam cairan pembersih, ataupun melalui penguapan. Dan hal tersebut cukup ampuh untuk membersihkan sampah kotor, ataupun cairan flux, menembus rangkaian pada circuit board dan SMD. Gelombang ultrasonic bergerak dengan solusi pembersihan, melakukan efek cavitasi (cavitation), dengan formasi cepat yang menghasilkan gelembung mikroskopik.

Fitur yang sebaiknya ada:

  • Dengan LED digital display status. 
  • Dengan design somatology. 
  • Dengan Frekuensi Tinggi untuk pencucian lebih maximal. 


H. Electronic Desktop Lamps dengan Amplifying Lens
Sebagai alat penerangan saat melakukan perbaikan atau test komponen yang biasanya dilengkapi dengan kaca pembesar/lup. Fitur yang sebaiknya ada:

  • Dengan Ring-Formed Electronic Power-Saving Shadowless Bulb, yang berfungsi menghilangkan pantulan lampu ke mata saat Anda bekerja 
  • Dengan Omni-Directions yang dapat diputar 360 sehingga memudahkan kita bekerja. 


I. Full Skematik + Panduan Cara Repair/Service untuk Berbagai Tipe Ponsel
Meliputi wiring diagram, tata letak komponen, panduan service, test poin index, dll. Buku ini biasanya berukuran A5 dengan gambar dan tipe handphone, ada juga yang berbentuk CD. Sebaiknya Anda mencari tipe-tipe Ponsel yang sedang trend atau yang kemungkinan lebih banyak dicari orang handphone secondnya.


J. Sparepart Handphone
Dalam perbaikan Ponsel kita juga memerlukan sparepart baik itu layar LCD, speaker, kabel, dll. Anda bisa mendapatkannya bebas di pasaran. Biasanya kalau Anda membeli dalam partai besar maka harga beli akan lebih murah ketimbang secara eceran.


K. Komputer dan media akses
Sebagai penyimpan data dan proses perbaikan software pada Ponsel yang rusak. Karena dalam perbaikan Ponsel, selain bagian hardware adapun bagian software yang rusak karena corrupt atau hang. Untuk itu diperlukan scanning, flasher, format dll. Media untuk proses perbaikan software bisa menggunakan Grifin, Tornado dll. Atau yang lain dengan kabel data, bluetooth atau infrared sebagai media akses.

Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Perkembangan Blog InI

Pengenalan Komponen Elektronika Dasar Ponsel

 
Ponsel pada dasarnya terdiri atas dua bagian utama, yaitu :

A. Bagian RF, yaitu bagian yang berfungsi untuk melakukan pengolahan sinyal.
B. Bagian Base Band, yaitu bagian yang berfungsi untuk melakukan pengolahan daya dan data.

I. Bagian RF

RF Bagian penerimaan / Receiver / RX

A. Antena Berfungsi : sebagai penangkap sinyal dari operator, kemudian mengirimkannya ke Switch Antena. Antena terhubung ke Switch Antena secara langsung melalui PAD Antena.Switch Antena merupakan gerbang awal pengolahan sinyal setelah ditangkap oleh antena. Kerusakan pada antena atau jika antena tidak terhubung dengan baik akan menyebabkan tidak ada sinyal.

B. Switch Antena Berfungsi : sebagai pengatur sinyal yang keluar masuk agar tidak terjadi tabrakan. Switch Antena juga berfungsi sebagai pemisah frekuensi-frekuensi yang akan diolah pada tahap selanjutnya, khususnya pada Ponsel yang memiliki jalur lebih dari 1 Band. Jalur untuk Dual Band : - GSM dengan Frekuensi 900 MHz - DCS dengan Frekuensi 1800 MHz Jalur untuk Triple Band : - GSM dengan Frekuensi 942.5 MHz - DCS dengan Frekuensi 1842.5 MHz - PCS dengan Frekuensi 1960 MHz Kerusakan pada Switch Antena menyebabkan tidak ada sinyal dan tidak mendapat jaringan.

C. Filter Berfungsi : sebagai penyaring frekuensi yang akan diolah pada IC RF. Pada Ponsel type dual band, filter disebut pula sebagai Filter Dual Band ( FDB ). Pada FDB ini baik jalur GSM maupun Jalur DCS disaring dalam satu komponen filter. Untuk yang type Triple Band, masing-masing jalur disaring dengan filter tunggal. Proses penyaringan ini dimaksudkan agar hanya frekuensi-frekuensi yang dimaksud yang dilewatkan, sedangkan frekuensi –frekuensi yang lain yang tidak dibutuhkan dibuang, sehingga tidak membuat distorsi atau cacat pada output atau keluarannya.

D. Low Noise Amplifier ( L N A ) : Berfungsi sebagai penguat sinyal yang diterima dari filter agar sinyal mencapai level yang cukup. Tentu dengan level noise yang rendah agar output atau keluaran tidak terdistorsi.

E. IC RF Disebut juga IF IC. RF adalah Singkatan dari Radio Frekuensi, sedangkan IF singkatan dari Intermediate Frekuensi. Berfungsi sebagai pusat pengolahan frekuensi, dimana pada IC RF ini terjadi proses penurunan frekuensi ( demodulasi ). Ini terjadi pada proses Receiving atau Penerimaan sinyal. Pada proses demodulasi ini frekuensi tinggi diturunkan sehingga hanya tinggal frekusnsi suara atau frekuensi rendah, yang kemudian dikirimkan ke IC Audio.Proses peningkatan frekuensi ( modulasi ), terjadi pada proses transmitting atau pemancaran sinyal, yang akan dibahas pada bagian Transmitting Pada IC RF juga terjadi pembagian frekuensi. Pembagian ini dilakukan pada frekuensi output X-Tal yang kemudian dikeluarkan sebagai clock CPU. Proses pengolahan frekuensi ini tidal lepas dari bantuan VCO.


A. IC Audio Berfungsi sebagai pengolah sinyal suara menjadi suara. IC Audio terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian receiving dan bagian Transmitting. Bagian Transmitting akan dibicarakan pada bagian pemancaran / TX. Bagian Receiving : Sinyal suara dari IC RF masih berupa sinyal digital. Agar dapat menjadi suara harus diubah menjadi sinyal analog. Ini diproses pada rangkaian DAC ( Digital to Analog Converter ) yang telah terpasang secara internal pada IC Audio. Output dari DAC ini kemudian diperkuat lagi dengan amplifier yang telah terpasang pula secara internal pada IC Audio. Setelah proses penguatan baru kemudian dikeluarkan ke Speaker.

B. Speaker Berfungsi untuk mengubah sinyal suara analog menjadi suara sehingga dapat kita dengarkan dengan telinga kita. RF Bagian Pemancaran / Transmitting / TX


A. Microphone Berfungsi mengubah getaran suara analog menjadi getaran listrik Analog, yang kemudian dikirimkan ke IC Audio bagian Transmitting.

B. IC Audio Sinyal suara analog dari Mic diterima oleh IC Audio bagian transmitting. Kemudian sinyal analog tersebut di ubah menjadi sinyal digital oleh rangkaian ADC ( Analog to Digital Converter ) yang terpasang secara internal pada IC Audio. Sinyal digital keluaran dari ADC tersebut kemudian dikirimkan ke CPU untuk diolah lagi, data suara, data angka maupun tulisan semua diolah di CPU ini dan menghasilkan aliran digital,yang kemudian dikirimkan kembali ke IC Audio untuk penyempurnaan jalur modulasi. Output yang berupa sinyal digital olahan dari CPU tadi kemudian dikirimkan ke IC RF dengan kaki-kaki TX IP, TX IN, TX QP, dan TX QN.

C. IC RF Sinyal TX I/Q yang berupa sinyal digital dari IC Audio dimodulasi (Frekuensi dinaikkan) oleh IC RF dengan bantuan VCO, sehingga frekuensi tersebut berubah menjadi frekuensi tinggi / frekuensi radio. Keluaran dari IC RF ini kemudian dikirimkan ke IC RF Power Amplifier setelah melalui filter penyeimbang ( balun ).

D. RF Power Amplifier ( IC P A ) Sinyal yang telah melalui filter penyeimbang diumpankan ke IC PA untuk kemudian diperkuat agar mampu menembus ruang yang luas saat dipancarkan. Kemudian sinyal yang telah diperkuat tersebut disalurkan ke Switch Antena setelah melalui pengkopel.


A. Switch Antena Sebagai pintu gerbang akhir sebelum dipancarkan ke ruang bebas melalui antena.

II. Bagian Base Band.

A. IC Power Berfungsi sebagai distributor daya ke hampir semua komponen yang ada di Ponsel. Pada DCT-4 keatas IC Power telah digantikan oleh UEM ( Universal Energi Manager ) yang merupakan gabungan dari beberapa IC pada generasi sebelumnya yaitu DCT-3 yaitu : IC Power, IC Charger, IC Audio, dan IC UI. Kerusakan pada IC ini akan menyebabkan Mati Total, atau masalah pada sinyal.

B. IC Charger Berfungsi sebagai pengontrol pada saat pen-charger-an. Kerusakan pada IC ini akan menyebabkan HP tidak dapat melakukan pengecas-an, meskipun ada indikasi terjadi pe-ngecash-an. Jika IC Charger mengalami konslet, maka HP akan mati total atau paling ringan boros baterai.

C. IC CPU Merupakan perangkat utama dari Ponsel yang menjalankan program-program dari memori dan meneruskannya pada komponen-komponen yang lain, agar komponen dapat bekerja. CPU juga merupakan pengontrol terhadap kinerja komponen-komponen pada Ponsel.

D. IC Flash Tempat pengguna menyimpan program-program. IC Flash juga disebut IC. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) IC Flash berfungsi sebagai penyimpanan data secara permanen, yang mana data-data tersebut tidak akan hilang datanya bila daya dimatikan. IC Flash akan terisi data-data penting. Data-data tersebut adalah data MCU dan PPM, data MCU berisikan data-data Operating System (OS) sedangkan data-data pada PPM berisikan data-data tampilan, language pack (paket bahasa), ringtone dll. Data-data yang tersimpan pada IC Flash bukan hanya data Operating System saja, juga terdapat data CP (Content Pack) dan User Area yang menyimpan data-data fitur yang terdapat pada ponsel seperti: Game, Aplikasi, Wallpaper, Nada dering, Foto, Film, Phonebook, dll. Fungsi EEPROM yang lainnya adalah untuk menyimpan data informasi yang sudah diprogram oleh pabrik ponsel itu sendiri. penyimpanan data pada EEPROM ialah penyimpanan nanvolatil, sebab data yang ada di dalamnya tidak akan hilang jika dayanya dimatikan. Data yang tersimpan pada EEPROM diantaranya: ü No IMEI (International Mobile Equipment Identifier). ü Security Code. ü ESN (Elektronik Serial Number). ü MIN (Mobile Identification Code), ü SID (Sistem Identification Code

E. IC RAM ( Random Acces Memory ) Berfungsi untuk menyimpan data sementara. Data yang ada di RAM ini akan hilang manakala baterai kita lepaskan. Data dapat juga hilang. Dengan kita lakukan erasing atau deleting melalui Keypad.

F. IC User Interface Berfungsi sebagai Driver atau pengendali Led, Buzzer, dan Vibrator.

G. IC Radio Module Berfungsi mengolah sinyal radio, menyimpan Chanel frekuensi beserta nama stasiun radio tersebut, sebagai Amplifier atau penguat sinyal radio. IC Radio Module dibantu oleh transistor dalam bekerja.

H. Protector / Pelindung / EMI Berfungsi untuk melindungi komponen-komponen atau bagian-bagian tertentu sehingga tidak mudah rusak, ataupun kalau mengalami kerusakan, maka perbaikan akan lebih mudah. EMI belum diterapkan pada DCT-3. Untuk DCT-4 keatas sebagian besar telah mem- pergunakan EMI sabagai pelindung.

I. Kartu SIM Berfungsi sebagai password untuk start up Ponsel, penyimpan data phone book, dan yang pasti sebagai penyimpan nomor telepon kita, agar telepon dapat dipanggil.

I. Bagian Input / Output data

A. Key Pad / Keyboard Sebagai tempat untuk memasukkan input data data numerik ( termasuk huruf dan karakter ) maupun perintah kepada Ponsel agar segera dieksekusi.

B. Infra Red / IR DA Berfungsi sebagai alat transfer data melalui sensor Infra Merah. Data-data numerik, suara, maupun multimedia dapat dimasukkan atau dikirimkan ke media lain ( Komputer atau Ponsel yang lain yang tentunya mempunyai fasilitas yang sama ) melalui peralatan ini, dengan cara menghadapkan kedua Infra Red pada masing-masing Ponsel.

C. LCD Untuk menampilkan data-data masuk, data-data yang ada di dalam Ponsel, juga pemrosesan data-data oleh Ponsel.

D. Bluetooth Berfingsi sebagai alat transfer data melalui gelombang radio. Data-data numerik, suara, maupun multimedia dapat dimasukkan atau dikirimkan ke media lain ( Komputer atau Ponsel yang lain yang tentunya mempunyai fasilitas yang sama ) melalui peralatan ini, tidak seperti Infra Red, Bluetooth tidak perlu menghadapkan kedua peralatan, bahkan Bluetooth ini memiliki kemampuan mentransfer data pada jarak yang cukup jauh.

I. Komponen Komponen Lain

A. Tahanan / Resistor Diberi simbol kotak dengan huruf R … pada diagram. Di dalam Ponsel berbentuk kotak kecil berwarna hitam. Berfungsi sebagai pengendali arus DC ,dan Pembagi tegangan. Jika Tahanan / Resistor di Ground-kan berfungsi membuang arus DC.

B. Kapasitor Dberi simbol C … Di dalam Ponsel berupa kotak kecil berwarna coklat. Jika dipasang serial pada jalur berfungsi menahan arus DC tetapi melewatkan arus AC ( Filter ). Jika salah satu kaki dipasang pada ground, selain sebagai penyimpan tegangan sementara, juga berfungsi membuang sinyal AC dengan frekuensi tinggi.

C. Induktor Diberi simbol huruf L, berfungsi sebagai penyaring tegangan, agar tegangan yang keluar tidak membawa frekuensi yang dapat membuat output dari Ponsel terdistorsi / cacat.

D. Fuse disebut juga sekering. Diberi simbol F pada diagram, berbentuk kotak kecil berwarna hitam, berfungsi sebagai pengaman terhadap Arus yang berlebihan. Fuse dipasang pada rangkaian charger sebagai pengaman waktu melakukan pengecasan.

E. Dioda. Diberi simbol V pada diagram. Ada beberpa macam dioda yang ada di Ponsel : - Dioda Berfungsi menyearahkan Arus listrik. - Dioda Zener. Berfungsi menstabilkan tegangan. - Dioda LED ( Light Emiting Dioda ) Sebagai lampu penerang pada Key Pad maupun LCD.

F. Transistor Pada diagram diberi simbol V ( seperti Dioda ). Berfungsi sebagai : - Penguat / Amplifier - Pembangkit Frekuensi / Oscilator. - Sakelar / switch.

Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Perkembangan Blog InI

Cara Penggunaan Multitester / Avometer pada Ponsel

Satu hal yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi elektro adalah multitester, Alat ini tidak bisa lepas juga dari teknisi Ponsel.Selain menggunakan DC power suplyseorang teknisi juga wajib mengetahui cara mengguna kan mutitester. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini, Multitester Analog dapat digunakan sebagai berikut:

A. Avometer.
Tentunya anda telah mengenal alat ukur yang namanyaAVOMETER, atau yang sering juga disebut dengan Multitester atau Multimeter. Kalau Belum kenal, bisa anda dilihat pada gambar dibawah ini:

B. Perhatikan 2 Gambar dibawah ini Gambar 2 danGambar 3

C. Pada Gambar 3 terdapat 4 Golongan :
  • Ω = Ohm/Tahanan. Untuk mengukur Ponsel dalam keadaan tidak dialiri tegangan dari Baterai ataupun Power Suplay, yang Umum digunakan adalah X1 dan X10. Jadi yang X1K dan X10K untuk Ponsel dapat anda abaikan, biar anda tidak bingung.
  • DCV = DC Voltase. Untuk mengukur Ponsel dalam keadaan terhubung dengan baterai ataupun  Power Suplay, yang sering digunakan hanya seperti pada Gambar 3, yaitu jarum penunjuk mengarah ke angka 10, yaitu untuk mengukur tegangan (V/Volt) yang nilainya dibawah 10 volt. Sedangkan yang 2.5 biasa digunakan untuk mengukur Vcore dan VIO karena lebih akurat , walaupun dengan penunjuk ke angka 10 anda masih dapat membaca tegangan yang berada di bawah 2.5 volt. Dan yang ke angka 50 hanya untuk mengukur Vled untuk LCD yang pada Ponsel tertentu nilainya lebih besar dari 10 Volt, Yang lain tidak digunakan dalam Service Ponsel.
  • DCmA = DC miliampere. Tidak atau jarang teknisi Ponsel mengunakan yang ini, Jadi bisa anda abaika saja.
  • ACV = AC Voltase. Abaikan saja, karena di Ponsel tidak ada arus AC, semuanya arus DC.
D. Cara Pakai Multitester Analog
Yang akan dibahas disini hanya yang digunakan untuk service Ponsel, yaitu Ω dan DCV.
  • Ω = Ohm/Tahanan. Sebelum anda menggunakan untuk mengetahui setiap kerusakan komponen Ponsel dengan menggunakan saklar penunjuk ke X 1 maupun X 10, sebaiknya anda satukan dahulu probe merah (+) dengan probe hitam (-) dan jarum penunjuk harus bergerak ke angka 0 (tulisan biru sebelah kanan atas pada gambar 2). Jika Tidak sampai atau lebih ke 0, anda dapat meng -0-kan dengan memutar ke kiri atau ke kanan tombol diatas tulisan O Ω ADJ pada Gambar 3. Jika Sudah diputar paling kanan belum sampai ke 0, baterai dalam avometer anda berarti sudah rusak dan perlu diganti. Jika AVOMETER anda seperti gambar diatas, baterai yang perlu diganti yaitu yang 1,5v (2 buah), sedangkan baterai yang 9V tidak perlu diganti (karena hanya digunakan untuk Ω X 10 K). Jika anda menggunakan X1 Ω, nilai yang perlu dibaca adalah angka 0 paling kanan atas lalu ke kiri 1,2,3, dst sampai 1k, jadi dengan menggunakan X1 Ω nilai maksimal yang dapat dibaca adalah 1 Kilo Ohm (1000 ohm). Sedangkan Jika anda menggunakan X10 Ω, nilai maksimalnya yaitu 1 Kilo Ohm dikalikan 10 atau sama dengan 10 Kilo Ohm. X1 Ω dan X10 Ω umumnya digunakan untuk mengukur Jalur dan Fuse (jika jalur dan Fuse tidak putus jarum penunjuk harus ke angka 0), Speaker, Mic, Vibrator, Dioda dan Transistor. Untuk R(resistor) yang nilainya lebih dari 10 K Ω, anda harus menggunakan X1K Ω atau 10K Ω). Untuk C (capasitor) akan lebih baik jika anda mencabut terlebih dahulu C yang akan diukur. C yang masih bagus apabila diukur akan menunjukkan ke angka tertentu kemudian jarum penunjuk kembali lagi ke kiri. Jika tidak kembali berati rusak. Untuk mengukur Dioda dalam keadaan dilepas dari rangkaian jarum hanya bergerak satu arah, jika dibalik probe-nya masih bergerak berati dioda tersebut bocor atau rusak. Untuk lebih cepat dan lebih ringkas dalam anda belajar mengukur…Cari bangkai Ponsel yang sejenis kemudian anda bandingkan nilainya dengan Ponsel yang sedang anda perbaiki.
  • DCV = DC Voltase. Dengan Saklar Penunjuk ke angka 10 seperti pada Gambar 3. Angka yang anda Baca adalah pada baris kedua dari atasGambar 2, yaitu yang ada tulisan DCV A 0-2- 4- 6- 8-10. Jika Pada saat pengukuran berada diantara angka 2 dan 4 berarti 3 Volt. Untuk menjadikan 0 anda tidak perlu menyatukanprobe merah dan probe hitam, cukup diputar dengan obeng pipih (obeng min) saklar ditengah bawah pada Gambar 2. Untuk mengukur baterai Ponsel yang umumnya 3,7 V … probe hitam di – baterai sedangkan probe merah di + baterai, kemudian baca jarum penunjuk, yaitu hampir ke angka 4. Jika jarum penunjuk dibawah 3,5 berarti baterai telah rusak. Untuk mengukur tegangan pada Rangkaian Ponsel, terlebih dahulu Ponsel yang akan diukur tegangannya dihubunghkan dengan baterai atau power suplay, dan probe hitam AVOMETER dapat anda hubungkan ke – (hitam) dari power supplay. Kemudian tekan saklar on-off di HP terus ukur tegangan yang ingin anda ukur pada rangkaian dengan menggunakan probe merah (+) dari AVOMETER.
Sampai disini dulu cara menggunakan Avometer untuk menganalisa kerusakan pada Ponsel. Silahkan Anda Praktekkan cara di atas. Semoga Postingan ini bermanfaat bagi para pembaca. Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Perkembangan Blog InI